Search

Memahami Temperature Class dalam Industri Berbahaya

Dalam industri yang memiliki lingkungan berisiko tinggi, seperti sektor minyak dan gas, petrokimia, farmasi, serta pertambangan, bahaya ledakan akibat gas, uap, atau debu mudah terbakar merupakan salah satu tantangan utama. Oleh karena itu, peralatan listrik yang digunakan dalam kondisi ini harus memenuhi standar keselamatan tertentu untuk mencegah percikan api atau panas berlebihan yang bisa memicu ledakan.

Salah satu aspek krusial dalam industri berbahaya adalah Temperature Class (Kelas Temperatur), yang menentukan suhu maksimum permukaan perangkat listrik agar tetap aman digunakan di lingkungan yang rawan ledakan. Klasifikasi ini terdiri dari enam tingkatan, mulai dari T1 hingga T6, di mana setiap kelas memiliki batas suhu maksimum yang diizinkan agar peralatan tidak menjadi sumber penyulut kebakaran.

Artikel ini akan mengulas secara rinci mengenai Temperature Class, perbedaannya, serta bagaimana memilih perangkat yang sesuai dengan standar ini.


1. Apa Itu Temperature Class?

Definisi Temperature Class

Temperature Class merupakan sistem klasifikasi yang digunakan dalam standar industri untuk menentukan batas suhu maksimum yang diperbolehkan pada permukaan perangkat listrik yang beroperasi di lingkungan berbahaya. Klasifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat tidak memanaskan gas atau debu di sekitarnya hingga mencapai titik nyala (ignition temperature), yang bisa memicu kebakaran atau ledakan.

Setiap gas atau debu memiliki titik nyala yang berbeda, sehingga pemilihan peralatan listrik harus disesuaikan dengan Temperature Class yang sesuai dengan bahan mudah terbakar di lingkungan tersebut.

Standar Temperature Class

Temperature Class dikategorikan ke dalam enam tingkatan, yaitu T1, T2, T3, T4, T5, dan T6. Setiap tingkat menunjukkan suhu maksimum yang diizinkan pada permukaan perangkat listrik yang digunakan dalam area berbahaya.


2. Klasifikasi Temperature Class (T1 – T6)

Berikut adalah tabel klasifikasi Temperature Class beserta suhu maksimum yang diperbolehkan dan contoh bahan mudah terbakar:

Temperature ClassSuhu Maksimum Permukaan PeralatanContoh Bahan Mudah Terbakar
T1450°CHidrogen, Asetilen
T2300°CEtanol, Metanol, Etilen
T3200°CMinyak Diesel, Minyak Tanah
T4135°CEtil Eter, Benzin
T5100°CKarbon Disulfida
T685°CHidrogen Sulfida, Gas Alam

Setiap bahan mudah terbakar memiliki titik nyala yang berbeda. Oleh karena itu, pemilihan perangkat listrik harus sesuai dengan Temperature Class yang lebih rendah dari titik nyala bahan yang ada di lokasi untuk mencegah risiko kebakaran atau ledakan.


3. Cara Memilih Temperature Class yang Tepat

1. Identifikasi Bahan Mudah Terbakar di Lingkungan Kerja

Langkah pertama dalam memilih Temperature Class adalah dengan mengidentifikasi gas, uap, atau debu yang ada di area kerja. Beberapa bahan memiliki titik nyala rendah, sehingga memerlukan perangkat dengan kelas temperatur lebih rendah (T4 – T6) untuk memastikan keamanan.

Contoh:

  • Jika lingkungan mengandung hidrogen (titik nyala sekitar 500°C), maka perangkat dengan Temperature Class T1 (450°C) masih aman digunakan.
  • Jika lingkungan mengandung hidrogen sulfida (titik nyala sekitar 260°C), maka perangkat harus memiliki Temperature Class T3 (200°C) atau lebih rendah untuk menjamin keamanan.

2. Pastikan Peralatan Memiliki Sertifikasi yang Sesuai

Setiap perangkat listrik yang digunakan di area berbahaya harus memiliki sertifikasi explosion proof seperti ATEX, IECEx, atau CNEx, yang mencantumkan Temperature Class perangkat tersebut. Peralatan yang telah tersertifikasi akan memiliki label yang mencantumkan informasi zona bahaya, tipe perlindungan, dan Temperature Class yang sesuai.

Contoh label sertifikasi pada perangkat explosion proof:

  • Ex d IIC T4 Gb
  • Ex tb IIIC T5 Db

Keterangan:

  • “Ex d” menunjukkan perangkat memiliki proteksi explosion proof.
  • “IIC” menunjukkan kelompok gas yang kompatibel.
  • “T4” berarti suhu maksimum perangkat adalah 135°C, yang aman untuk digunakan dengan bahan mudah terbakar yang memiliki titik nyala di atas suhu tersebut.

3. Pilih Peralatan dengan Kelas Temperatur Lebih Rendah

Untuk meminimalkan risiko kebakaran atau ledakan, sebaiknya pilih perangkat dengan kelas temperatur lebih rendah dari titik nyala bahan di lingkungan kerja.

Contoh:

  • Jika titik nyala bahan di lokasi adalah 200°C, maka perangkat T3 (200°C) masih aman, tetapi lebih baik memilih T4 (135°C) atau lebih rendah untuk keamanan tambahan.
  • Jika bahan mudah terbakar adalah hidrogen sulfida (titik nyala 260°C), maka perangkat dengan Temperature Class T3 (200°C) atau lebih rendah adalah pilihan yang lebih aman.

Semakin rendah Temperature Class, semakin aman perangkat tersebut digunakan di area berbahaya.


4. Contoh Peralatan dengan Temperature Class Explosion Proof

Dilansir dari web lampuexproof.com, terdapat beberapa jenis peralatan yang harus memiliki Temperature Class sesuai dengan lingkungan hazardous meliputi:

1. Lampu Explosion Proof

  • LED Explosion Proof Light (T4 – T6)
  • Fluorescent Explosion Proof Light (T3 – T5)
  • Emergency Explosion Proof Light (T4 – T6)

2. Peralatan Instalasi

  • Explosion Proof Junction Box (T4 – T6)
  • Explosion Proof Cable Glands (T4 – T5)

3. Peralatan Kontrol

  • Explosion Proof Control Panel (T4 – T6)
  • Explosion Proof Motor Starters (T3 – T5)
  • Explosion Proof Push Button (T4 – T6)

4. Sistem Pendingin Explosion Proof

  • Explosion Proof HVAC System (T3 – T5)

5. Peralatan Ventilasi Explosion Proof

  • Explosion Proof Exhaust Fan (T3 – T6)

Semua perangkat ini harus dipilih berdasarkan Temperature Class yang sesuai agar tidak menjadi sumber penyulut ledakan.


Kesimpulan

Temperature Class merupakan aspek penting dalam pemilihan perangkat listrik di lingkungan berbahaya. Sistem klasifikasi ini membantu menentukan suhu maksimum permukaan perangkat agar tetap aman digunakan di area yang mengandung bahan mudah terbakar.

T1 (450°C) – T6 (85°C) menentukan batas suhu perangkat agar tidak melebihi titik nyala bahan di lingkungan kerja. ✔ Semakin rendah kelas temperatur (T6), semakin aman perangkat digunakan di area eksplosif. ✔ Peralatan explosion proof harus memiliki sertifikasi yang mencantumkan Temperature Class sesuai dengan penggunaannya.

Dengan memilih Temperature Class yang tepat, industri dapat meningkatkan keselamatan kerja, mengurangi risiko kecelakaan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan internasional.